Lisa Chendrawasi, Srikandi PGI-Bali dari Surabaya
DENPASAR - Olahraga golf tidak hanya diminati oleh kalangan pria saja, akan tetapi tak sedikit kaum hawa mendedikasikan hidupnya untuk golf. Keinginan bermain golf tidak hanya muncul akibat keinginan semata, akan tetapi juga diliputi oleh dinamika-dinamika.
Lisa Chendrawasi namanya, ia adalah tokoh srikandi di dalam kepengurusan PGI-Bali yang malang melintang menjadi saksi hidup pertumbuhan dan perkembangan olahraga golf di Bali. Wanita asli surabaya ini menjabat sebagai Sekretaris 3 PGI-Bali periode 2021-2024. Dirinya telah 2 periode berada dalam kepengurusan PGI-Bali dan keduanya itu menjabat sebagai sekretaris.
Ditemui inBISNIS di New Kuta Golf (27/2), Lisa menceritakan perjalananya hingga menjadi pengurus PGI dan mengabdikan dirinya untuk golf di Bali. Ia pindah ke Bali pada 2002 bekerja sebagai Hospitality Perhotelan dan Villa.
Sama sekali tidak berlatang golf, dirinya ditawari untuk bekerja New Kuta Golf pada 2006. Meski tidak ada pengalaman di dunia golf dirinya yakin bisa mengemban tugas sebagai pekerja di New Kuta Golf, karena latar belakang hospitality-nya kurang lebih seirama dengan tugasnya di New Kuta Golf. Kemudian setelah bekerja disana mulailah dirinya mengenal lebih jauh tentang golf.
"Mulai pertama kali mengenal golf pada 2006. Dengan tanpa background golf, kemudian kerja di dunia golf mau tidak mau harus belajar golf, latihan dulu melalui pelatih. Dulu latihan di driver range di airport, kemudian mulailah saya main golf.
Saya pake pelatih, banyak trik-trik dan filisofi saya dapatkan ketika berlatih, dan mulailah saya mengagumi golf, walaupun golf dulu identik dengan laki-laki, tapi saya bisa" jelasnya kepada inBISNIS.
Kemudian terkait dengan perkembangan golf di Bali, dirinya mengatakan bahwa perkembangan golf di Bali cukup berkembang pesat dari tahun ketahun. Fokus PGI-Bali periode sebelumnya itu adalah bagaimana memperkenalkan Lapangan-lapangan golf di Bali ke kancah nasional dan internasional. akan tetapi di periode kepengurusan I Wayan Muntra ini yang notabene di tengah pandemi dirinya mengatakan fokusnya adalah pembinaan usia muda.
Lisa berharap, agar kedepannya akan terlahir golfer-golfer muda dan terlahir juga ladies golfer di Bali khususnya, bahwa golf bukan milik kalangan pria saja, akan tetapi kaum hawa juga akan mampu ujuk gigi ketika benar-benar diberdayakan kedepannya sehingga dapat bahu membahu memajukan golf di Bali.
(Made/Brina)