Mengenal Gde Kurniawan, Sesepuh di Kancah Golf Pulau Dewata
DENPASAR - Nama Gde Kurniawan, mungkin tak asing lagi di kancah olahraga golf di Bali. Dengan jam terbang dan pengalaman puluhan tahun, membuat Gde Kurniawan sering disandang sebagai sesepuh golf Pulau Dewata. Berbagai dinamika dan perkembangan golf di Bali tak luput dari sentuhan dan peran dari seorang yang juga berlatar belakang sebagai Kontraktor ini.
Mengawali golf pada tahun 1991, Gde diharuskan oleh perusahaan tempat dia bekerja untuk bisa bermain golf. Padahal dirinya pada saat itu tidak menyukai golf.
"Awalnya saya atlet basket bali, juga (atlet) nasional, saya kuliah di Surabaya sambil kerja, perusahaan di kantor saya menuntunt biar saya bisa golf, padahal itu olahraga yang paling saya benci. Golf itu seperti orang gila dipukul jauh-jauh terus disamperin, lagi dipukul", kelakar nya ketika diwawancarai inBISNIS, (28/2)
Dirinya menceritakan bagaimana perjalanannya berada di dunia golf hingga bagaimana terlibat dalam membangun perkembangan di Bali hingga bisa menjadi seperti sekarang ini. Tahun 1991 mengenal golf, tahun 1992 dirinya sudah menjadi atlet kelas amatir dan menjuarai Jawa Timur Open. Namun akibat harus lebih konsentrasi dalam pekerjaanya, tahun 1995 berhenti bermain golf.
Lama vakum dalam golf, akhirnya Gde Kurniawan kembali lagi merumput. Alasannya kembali lagi bermain golf ialah akibat sudah terlanjur jatuh cinta pada olahraga ini. Dirinya memulai kembali golf pada tahun 2007 pada saat itu ia telah kembali ke kampung halamannya, Bali.
Setahun kemudian, dirinya langsung tancap gas. Naluri menggembangkan golf di Bali membuat dirinya bergabung dengan PGI pada 2008. Dirinya telah menjabat 3 periode, dari era ketua umum Kang Dharma, AA Kresna Jaya, dan terkhir sampai 2024 nanti, eranya I Wayan Muntra sebagai Ketua Bidang Pariwisata dan Luar Negeri.
Sebelum di PGI, dirinya juga pernah menjabat sebagai Ketua Ketua BGC (Bali Golfer Club) yang sekarang sudah bertranformasi masi menjadi, masih dalam BGC tapi menjadi Bali Golf Club (BGC Baru).
Sejatinya pada kepengurusan I Wayan Muntra, Gde kurniawan sempet ingin berhenti di kepengurusan, akan tetapi kepercayaan teman-teman kepada dirinya membuat dirinya berat hati untuk menolak tugas tersebut.
Pria yang pernah menjadi Official dadakan Atlet Bali dalam Turnamen Golf, Asia Pasific Man Amatir Open di Melbourne Australia ini berharap besar kepada perkembangan golf di Bali akan berada di titik puncak. Atlet-atlet golf Bali memiliki potensi yang luar biasa. Jika di Pon kata Gde, Bali sudah terbiasa dengan tradisi 2 emasnya ke depan harus bisa ditambah.
"Saya ingin mengembangkan anak-anak ini. Bali menjadi tolak ukur golf di indonesia dan ini sudah terjadi. Yang paling diperhitungkan di PON itu adalah Bali. Karena Bali itu punya atlet-atlet top Indonesia, ada 4 beasiswa untuk atlet bali sudah ke Amerika, Sheil, Nela Viki, Mefa", terangnya.
"Bahkan pernah terjadi hal menarik. Ayahnya Innes Betris (Atlet golf Jatim) itu pernah suatu ketika saya dicari nanyain, pak gede mela main ga? kalo di denger Mela main waduh gemeter. Pernah juga dulu ikut turnamen baru diliat rombongan Bali datang, liat jaketnya dan full tim dah aduh aduh semuanya (Kontingen lain)" Kelakarnya kembali.
Kedepannya dirinya menginginkan atlet Bali mampu terus menjadi nomor 1 di Indonesia, bahkan mampu eksis dalam pertandingan-pertandingan internasional. Dirinysa optimis kepemimpinan I Wayan Muntra yang diisi banyak wajah baru akan mampu memberikan harapan baru kedepannya.
(Made/Brina)