Dulu Anggap Sebelah Mata, Kini Golf Bikin Ketut Dharma Siadja Jatuh Cinta
DENPASAR - Mulai cicipi olahraga golf di tahun 1991, Ketut Dharma Siadja yang merupakan seorang pengusaha exportir kerajinan asal Mas Ubud, awalnya hanya diajak sang kawan saat masih kuliah di Australia.
Meski sempat menilai olahraga golf dengan sebelah mata, Ketut Dharma akhirnya jatuh cinta terhadap olahraga yang membutuhkan konsentrasi tinggi ini.
Baca Juga: Prestasi Made Eddy Putra, Harumkan Nama Bali di Kancah Olahraga Dunia
"Saya melihat golf itu awalnya olaharaga macam apa ini, kok cuma mukul-mukul aja, tidak ada keringatnya," ujarnya sambil tertawa kepada inBISNIS saat dihubungi via telepon.
Ketut Dharma yang awalnya berkecimpung di olahraga bulutangkis ini, mengaku bahwa untuk mencari lawan main, maupun sewa lapangan bulutangkis di Australia cukup mahal. Berbeda dengan golf, tidak perlu lawan main, dan harga yang ditawarkan tidak semahal bulutangkis.
Meski sempat naik turun menggeluti golf, barulah di tahun 2010, Ketut Dharma mulai menekuni olahraga ini secara penuh, faktor usia yang melatarbelakangi keinginanya untuk kembali merumput.
Baca Juga: Rudi Sembiring Meliala Ingin Sosialisasikan Golf ke Masyarakat
"Merasa usia makin lanjut, lalu istri mengajak main golf. Ya olahraga yang tidak berat, karena sudah berumur, dan sekarang sudah mulai latihan-latihan lagi," paparnya.
Olahraga golf cukup istimewa di matanya, karena olahraga ini sangat menantang dan mampu membaca watak dan karakter para pemainnya.
"Pokoknya olahraga ini membuat saya selalu ingin mencobanya, tantangannya selalu muncul. Setiap bermain golf itu, esoknya selalu ingin main lagi. Olahraga ini juga bisa membaca watak seseorang," imbuhnya.
Baca Juga: Kontingen Golf Junior Harumkan Nama Bali di Jakarta
Ketut Dhrama sangat mengapresiasi kepengurusan PGI Bali yang dinahkodai Wayan Muntra. Dirinya berharap bahwa prestasi olahraga golf di Bali bisa terus bersinar di dalam maupun luar negeri.
"Saya melihat di era kepengurusan baru ini, semangatnya luar biasa, saya harap semangat ini dijaga, jangan sampai pudar, pembinaan berjalan dengan baik bagi junior, kemudian harapan saya Bali tetap diperhitungkan di nasional," harapnya.
(Brina/Made)