Prestasi Made Eddy Putra, Harumkan Nama Bali di Kancah Olahraga Dunia
DENPASAR - Made Eddy Putra merupakan putra kebanggan Indonesia yang berhasil berkancah di dunia golf Internasional. Dirinya menjadi bagian dalam badan peraturan dunia golf. Diwawancarai inBISNIS, Eddy membagikan kisahnya.
Memang jarang diketahui publik, bahwa Ketua Bidang Badan Peraturan Dunia Wilayah Asia Pasific merupakan putra asal Pulau Dewata, Made Eddy Putra. Sampai saat ini, tak pernah ada dalam sejarah orang Indonesia yang pernah menduduki jabatan setinggi itu selain dirinya.
Baca Juga: Lisa Chendrawasi, Srikandi PGI-Bali dari Surabaya
Ketika jabatan tersebut dipegang dari negara-negara yang olaharaga golfnya maju seperti Tiongkok, Jepang dan Singapura, Indonesia justru bisa melebihi negara-negara maju tersebut. Keberhasilan ini merupakan suatu kebanggan bagi Bali dan juga Indonesia dalam perkembangan golf.
"Saya kan ketua bidang peraturan pengurus pusat, juga di Asia Pasific, karena posisi di Asia Pasific maka saya duduk juga di Badan Peraturan Dunia, saya jadi perwakilan Asia Pasific di Badan Peraturan Dunia", kata Eddy yang merupakan tamatan ITB ini saat diwawancarai inBISNIS (5/3).
Capaian ini bukan hanya prestasi bagi dirinya, akan tetapi juga mengharumkan nama Bali yang memang telah diperhitungkan di mata dunia. Dirinya menyampaikan bahwa perjalanannya tidak mudah hingga bisa mencapai capaian setinggi ini.
Baca Juga: Mengenal Gde Kurniawan, Sesepuh di Kancah Golf Pulau Dewata
Berawal dari bisnis travel-nya yang mengharuskan ia sering bolak-balik ke Inggris, Eddy memang sudah lama berkecimpung di dunia golf dan sudah menjadi pengurus di PGI Pusat, akhirnya memiliki kesempatan untuk mengambil sertifikasi Badan Peraturan Dunia Golf sehingga akhirnya menjabat sebagai Chief Refree di Asia Pasific Golf Confederation.
Sejatinya, jika orang Indonesia ingin duduk di badan peraturan dunia itu hal yang sulit, akan tetapi jika menjadi wasit di event major masih sangat terbuka lebar, akan tetapi wasit-wasit penerus dari Indonesia masih bisa dihitung jari yang terlibat di event major.
Eddy juga bercerita mengenai pengalaman dirinya menjadi wasit di berbagai event international. Di helatan Sea Games dirinya sudah 6 kali menjadi technical delegate. Kemudian untuk Asian Games, dirinya sudah 4 kali sebagai Technical Delegate, dan untuk Olimpiade harusnya ia juga menjadi Pengawas pertandingan technical delegate di Tokyo 2020, namun batal karena pandemi covid-19.
Baca Juga: Dwi Indrawan Optimis Kepengurusan Baru PGI Bisa Bawa Golf Bali Berprestasi
Disamping pesta olahraga, Eddy juga sering ambil bagian di event prestisius dunia atau major terhitung 4 major event ia terlibat, baik sebagai wasit, technical delegate, maupaun technical director. Jika tugasnya di Indonesia, dirinya lah yang mengeluarkan sertifikasi untuk para wasit di Indonesia.
Eddy berharap untuk di Bali, generasi golf dapat berkesinambungan karena memang sebelumnya Bali sempat kehilangan pembibitan meskipun Bali langganan pelatnas.
"Untuk Nasional, prestasi olahraga golf Indonesia di Asia memang belumm bisa berbicara banyak, dibutuhkan sinergitas antara seluruh stakeholder, termasuk komitmen korporasi dan sponsor, bukan malah menyajikan intrik-intrik yang membuat kemunduran," tandas Eddy.
(Made/Brina)